Jumat, 25 Januari 2013

Tugas 4: Ilmu Budaya Dasar SAP Mgg ke 12 -13


Nama  :  Nuri Eka Wahyumiati
Kelas  :  1EA17
NPM   :  15212498
BAB 11
Manusia dan Harapan
Pengertian Harapan
Setiap manusia pasti memiliki harapan. Karena harapan bisa dikatakan sebagai tujuan hidup kita. Kita pasti ingin sekali meraih harapan itu. Jika seseorang tidak memiliki harapan berarti tidak memiliki tujuan hidup. Sebuah harapan tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing – masing individu untuk mencapainya. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada yang usaha orang tersebut yang mempunyai harapan dan disertai dengan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Persamaan antara Harapan dan Cita – cita:
·         Keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud
·         Pada umumnya dengan cita – cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat.
Contoh – contoh Harapan:
·         Riko seorang pelajar SMK, ia rajin belajar dengan sungguh – sungguh dengan harapan ketika Ujian masuk di Universitas Gunadarma bisa diterima dengan nilai yang baik.
·         Rika ingin membeli sepatu yang harganya Rp.180.000, ia sangat berharap bisa membeli sepatu tersebut dengan uangnya sendiri, maka ia berusaha menyisihkan uang sakunya untuk ditabung agar bisa membeli barang tersebut.
Apa Sebab Manusia Mempunyai Harapan
Penyebab manusia mempunyai harapan:
·         Dorongan Kodrat
Sifat pembawaan alamiah yang ada dalm diri setiap manusia sejk diciptakan Tuhan, misalnya menangis, bergembira, berpikir, berjalan, berkata, dan mempunyai keturunan, dsb.
·         Dorongan kebutuhan hidup
Kebutuhan jasmani: makan, minum, pakaian, rumah, dll. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, manusia harus bekerja sama dengan orang lainnya.
Menurut Abraham Maslow yag sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia adalah:
·         Kelangsungan hidup (survival)
·         Keamanan (safety)
·         Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
·         Diakui lingkungan (status)
·         Perwujudan cita – cita (self actualization)
Pengertian Doa
Doa adalah memohon kepada Tuhan, agar selalu diberi perlindungan, pertolongan dimana pun berada.
Dalam agama  islam ada 2 macam doa:
·         Doa ibadah: pujian kepada Allah Ta’ala dan berdzikir kepada-Nya
·         Doa masalah:  meminta kebutuhan kepada Allah Ta’ala. Karena permohonan kebutuhan seorang hamba, tidak luput dari masalah yang menimpa seorang hamba.
Contoh doa:
“tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalan – jalan orang yang Engkau beri nikmat” (Q.S. Al-Fatihah: 6-7)
Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata percaya, berarti mengakui atau meyakini akan suatu kebenaran. Kepercayaan adalah sesuatu yang erhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran.
Menurut Dr. Yuyun Suriasumantri dalam bukunya “filsafat ilmu, sebuah pengantar pupoler ada tiga teori kebenaran:
·         Teiri kohensi atau konsistensi
Pernyataan dianggap benar jika pernyataan itu bersifat konsisten sesuai dengan pernyataan – pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
·         Teori korespondensi
Bahwa suatu prnyataan benar apabila materi pengetahuan yang ada pada pernyataan itu berhubungan dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
·         Teori pragmatis
Kebenaran suatu pernyataan diukur dengan kriteria apkah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis.

Kepercayaan dan usaha untuk meningkatkannya
Kepercayaan dibedakan atas 4 bagian:
·         Kepercayaan pada diri sendiri
Pada hakekatnya percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Percaya pada diri sendiri menganggap dirinya tidak salah, dirinya menang, dirinya mampu mengerjakan yang diserahkan atau dipercayakan kepadanya.
·         Kepercayaan kepada orang lain
Dapat berupa percaya kepada saudara, orang tua, guru , dll. Kepercayaan kepaa orang lain itu sudah pasti percayaterhadap kata hatinya.
·         Kepercayaan kepada pemerintah
·         Kepercayaan kepada Tuhan
Usaha manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya antara lain:
·         Meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah
·         Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat
·         Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka menolong, dermawan, dll
·         Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan
·         Menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah, dsb.

Referensi:
Sumber: Seri Diktat Kuliah MKDU: Ilmu Budaya Dasar karya Widyo Nugroho dan Achmad Muchji, Universitas Gunadarma


BAB 12
Manusia, Hidup, dan Kematian
Pengertian hidup
Hidup menurut bahasa arab adalah kebalikan dari mati (naqiidlul maut). Tanda – tanda kehidupan terlihat dengan adanya kesadaran, kehendak, pengindraan, gerak, pernapasan, pertumbuhan, dan kebutuhan pangan. Hidup adalah pertalian roh dan badan serta hubungan interaksi antara keduanya. Hidup merupakan suatu sifat, dan dengan sifat itu sesuatu menjadi berpengetahuan dan memiliki kekuatan. Jadi, hidup adalah sebuah kenikmatan sebab dengan adanya hidup maka tidak seorang pun dapat menikmati arti kehidupan dunia serta merasakan pembalasan baik buruk di akhiratnya nanti.
Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang dibumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah diantara mereka yang terbaik perbuatannya. (Q.S. Al-Kahfi: 77)
Orang – orang yang memiliki pengertian hidup berdasarkan prinsip alam, kehidupannya cenderung bahagia. Mereka mengerti bahwa semakin mereka hidup selaras dengan sistem kehidupan yang universal, semakin sukses dan bahagialah mereka.
Menurut Al-qur’an masa hidup manusia terbagi menjadi dua. Hidup mertama adalaha di dunia kini dan hidup kedua berlaku di akhirat. Berbagai macam ajaran tentang hakikat hidup dan tujuan hidup telah berkembang. Hanya al-qur’an yang dapat menjelaskan arti dan tujuan hidup manusia secukupnya sehingga dapat dipahami oleh setiap individu yang membutuhkannya. Al-qur’an menjelaskan bahwa kehidupan kini bukanlah akan berlalu tanpa akibat tetapi berlangsung dengan catatatan semua gerak lahir dan batin yang menentukan nilai setiap individu untuk kehidupan abadi nantinya di alam akhirat, dimana kehidupan terpisah antara yang beriman dan yang kafir untuk selamanya.
Demikian jelas, bahwa Al-qur’an bukan saja menjelaskan kenapa adanya hidup kini, tetapi juga memberikan arti hidup serta tujuannya yang harus dicapai oleh setiap umat manusia.
Pengertian mati
dalam bahasa arab adalah kebalikan dari hidup (naqiidlul hayah). Berdasarkan kitab Lisanul Arab dikatakan: “mati adalah kebalikan dari hidup”. Jadi selama arti mati adalah kebalikan dari arti hidup, maka tanda tanda kematian pun kebalikan tanda – tanda kehidupan, dll.
Salah satu ayat al-qir’an yang menunjukkan bahwa manusia akan mati ketika ruhnya (nyawanya) ditahan dan ketika jiwanya diegang oleh Allah SWT Sang Pencipta. Allah berfirman: “Allah memegang jiwa (orang ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya. Maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan dia lepaskan jiwa yang lain sampai waku yang ditentukan.” (Q.S. Az-Zumar: 42)
Dalam menyikapi kematian, tiap orang bermacam – macam sesuai dengan keyakinan dan kesadaran yang dimilikinya:
·         Orang yang menyiapkan dirinya dengan amal perbuatan yang baik karena menyadari bahwa kematian akan datang dan mempunyai makna rohaniah.
·         Orang merasa takut atau keberatan untuk mati karena terpukau oleh dunia materi.
·         Orang yang ingin melarikan diri dari kematian karena menganggap bahwa kematian itu merupakan bencana yang merugikan, mungkin karena banyak dosa, hidup tanpa norma, atau beratnya menghadapi keharusan menyiapkan diri untuk mati
Ketakutan remaja akan kematian dirinya, karena:
·         Berpisah dengan orang – orang yang disayangi dan merasa khawatir meninggalkan mereka.
·         Rasa dosa, takut bertemu dengan Tuhan, seolah – olah takut akan hukuman di akhirat.
·         Ambisi dan cita – citanya yang belum dan tidak akan tercapai.
Kematian adalah musibah yang besar dan penderitaan yang hebat. Tetapi justru lebih hebat lagi jika sikap melalaikan diri untuk mengingat kematian, tidak mau merenungkan soal ini dan tidak mau beramal guna menghadapi kematian itu. Kematian sungguh menjadi suatu pelajaran bagi orang yangmau menyadarinya.
Referensi:

TUGAS 3: Ilmu Budaya Dasar SAP Mgg ke 10 - 11


Nama  :  Nuri Eka Wahyumiati
Kelas  :  1EA17
NPM   :  15212498


BAB 9
Manusia dan Tanggung Jawab
Pengertian Tanggung Jawab
Menurut kamus umum Bahasa Indonesia, Taggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.
Tanggung jawab adalah kesadaran akan tingkah laku yang telah diperbuatnya secara sengaja maupun tidak disengaja. Berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya. Dengan bertanggung jawab, seseorang menjadi lebih menghargai sesuatu yang ia miliki, lebih menghargai apa yang telah di dapatnya. Seseoramg mau bertanggung jawab karena ada kesadaran atau keinsyafan atas segala perbuatannya. Dan juga karena manusia itu hidup bermasyarakat dan hidup dalam lingkungan alam.
Macam – macam Tanggung Jawab
Berikut adalah tanggung jawab menurut keadaan manusia atau hubungan yang dibuatnya:
a.   Tanggung jawab terhadap diri sendiri
Mengharuskan kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Manfaat yang di dapat adalah manusia bisa memecahkan masalah kemanusiaan tentang dirinya sendiri menurut sifat dasarnya manusia adalah makhluk bermoral, tetapi manusia juga seorang pribadi.
Contoh: andi adalah seorang juara di kelasnya, ketika ada ujian ia sangat yakin pasti bisa mengerjakannya, ia begitu cepat mengerjakannya, padahal waktu yang diberikan sangatlah banyak, tanpa pikir panjang, tanpa diperiksa lagi, andi langsung saja mengumpulkan kertas ujiannya pada pengawas. Beberapa hari kemudian saat dibagikan hasil ujiannya, ternyata andi termasuk salah satu siswa yang nilainya rendah. Teman – temannya pun tidak percaya bahwa andi menjadi salah satu siswa yang mendapatkan nilai terendah. Konsekuensinya harus ikut ujian ulang atau remedial untuk memperbaiki nilainya.
b.   Tanggung jawab terhadap keluarga
Dalam keluarga ada bapak, ibu, anak, dan orang lain yang menjadi aanggota keluarga . tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya, menyangkut nama baik keluarga. Tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan.
Contoh: sepasang suami istri telah dkarunia 5 orang anak, karena sang suami terkena PHK di tempatnya bekerja, ia sudah mencari cari lowongan pekerjaan tapi tak kunjung dapat. Demi menghidupi seorang istri dan kelima anaknya, ia rela mau tidak mau mengambil jalan mencuri disebuah rumah mewah.
Dilihat dari segi moral, hal ini tidak bisa diterima karena mencuri merupakan perbuatan tidak terpuji dan dapat merugikan dirinya sendiri maupun orang lain, tetapi dari segi tanggung jawabnya ia termasuk orang yang dipuji, karena demi keluarganya ia rela berkorban apa saja sekalipun itu mengancam nyawanya.
c.   Tanggung jawab terhadap Masyarakat
sebenarnya manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa orang lain, karena manusia adalah makhluk sosial, saling membutuhkan satu sama lain maka dari itu harus ada interaksi dengan manusia lainnya. Manusia disini merupakan anggota masyarakat yang tentu mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya di dalam masyarakat itu.
d.   Tanggung jawab kepada Bangsa / Negara
Setiap manusia adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia terikat oleh norma – norma yang dibuat oleh negara. Manusia tidak dapat berbuat apapun. Jika manusia itu salah, maka harus bertanggung jawab kepada negara.
Contoh: Dalam novel jalan tak ada ujung karya Muchtar Lubis , Guru Isa yang terkenal sebagai guru yang baik, terpaksa mencuri barang – barang milik sekolah demi rumah tangganya. Perbuatan guru isa ini harus pula dipertanggungjawabkan kepada pemerintah. Kalau perbuatan itu diketahui, i harus berurusan dengan pihak kepolisian dan pengadilan.
e.   Tanggung jawab terhadap Tuhan
Manusia diberi tanggung jawab olehTuhan untuk mengisi kehidupannya dengan hal – hal yang bermanfaat, sehingga manusia tidak bisa lepas dari hukuman – hukuman Tuhan yang sudah dituliskan dalam kitab suci dengan berbagai macam agama. Jika manusia mengabaikan perintah – perintah Tuhan berarti dia meninggalkan tanggung jawab.
Contoh: seorang biarawati dengan ikhlas tidak menikah selama hidupnya karena dituntut tanggung jawabnya terhadap Tuhan sesuai dengan hukum – hukum yang ada pada agamanya, hal ini dilakukan agar ia dapat sepenuhnya mengabdikan diri kepada Tuhan demi rasa tanggung jawabnya. Dalam rangka memenuhi tanggung jawab ini ia berkorban tidak memenuhi kodrat manusia pada umumnya yang seharusnya meneruskan keturunannya, yang sebetulnya juga merupakan sebagian tanggung jawabnya sebagai makhluk Tuhan.
Pengabdian dan Pengorbanan
Pada hakekatnya pengabdian adalah tangung jawab. Jika orang bekerja keras sehari penuh untuk mencukupi kebutuhan, hal itu berarti mengabdi kepada keluarga. Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat atau tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, dilakukan dengan ikhlas. Berikut macam – macam pengabdian:
1.   Pengabian terhadap Tuhan Yang Maha Esa
Menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan dan merupakan perwujudan yang diikuti oleh pengorbanan. Contoh: Umat islam melaksanakan sholat lima waktu dalam sehari, melakukan zakat, melaksanakan kurban.
2.    Pengabdian terhadap Masyarakat
Manusia dibesarkan dalam lingkungan masyarakat, sehingga dalam perwujudan tanggung jawabnya kemudian melakukan pengabdian dan pengorbanan. Contoh: seorang mahasiswa yang telah lulus kemudian berusaha memajukan pertanian di desanya dengan membantu petani bagaimana cara mendapatkan hasil panen yang baik dan bagus.
3.    Pengabdian kepada Raja
Menyerahkan diri dengan ikhlas kepada rajanya, arena dianggap melindunginya, walaupun sekarang jarang terjadi. Contoh: seorang gadis dengan sukarela dijadikan selir olh rajanya.
4.   pengabdian kepada negara
seseorang merasa iut bertanggung jawab kepada kelestarian (kelangsungan) negara dan demi persatuan kesatuan bangsa. Contoh: dalam usaha merebut kmbali irian barat dari penjajah belanda, banyak pemuda yang mendaftarkan diri menjadi sukarelawan.
5.   Pengabdian kepada harta
6.   Pengabdia kepada keluarga

Contoh Pengabdian:
Sepasang suami istri guru sekolah dasar di sebuah desa anaknyacukup banyak, yaitu 6 orang. Untuk dapat memenuhi kebutuhan keluarga besar tersebut, si ibu tetap bekerja sebagai guru, karena tahu bahwa gaji suaminya juga kecil.si ibu di rumah tidak melepaskan tanggung jawabnya sebagai ibu rumah tangga, karena memang tidak mampu membayar pembantu, untuk urusan pendidikan di sekolah si bapa bertanggung jawab, sedangkan si ibu untuk urusan pendidikan yang bersangkutan dengan rumah tangga. Si bapak membimbing putra putrinya dalam belajar di rumah malam hari, sedangkan siang hari saling membatu dengan praktek biologi seperti menanan sayur, memelihara ternak yang hasilnya langsung dapat dimanfaatkan oleh keluarga. Si ibu mengajar putra putrinya memasak, mencuci piring, mencuci pkaian, membersihkan rumah. Anak – anaknya yang mulai besar menjadi semacam asistennya. Setelah anak – anaknya mulai harus sekolah di kota, mereka itu hanya disewakan kamar yang murah dengan harus memasak dan mencuci sendiri yang sudah terlatih selama di desa. Demikianlah maka kamar itu makin banyak penghuninya oleh adik – adik yang juga menyusul kakak untuk belajar di kota. Sekali seminggu sekali seorang pulang untuk mengambil uang dan perbekalan di desa, dan sebulan sekali ayah dan ibunya datang ke kota untuk tetap mengakrabkan hubungan mereka sebagai keluarga, sekaligus mengontrol apakah anak – anaknya menjalankan kewajibannya secara benar. Hal demikian juga dilakukan oleh keluarga itu ketika anak pertamanya harus masuk ke perguruan tinggi. Pada waktu si sulung sudah lulus dan bekerja, ia pindah ke tempat kerjanya dan berfungsi sebagai donatur terhadap adik – adiknya, alhasil seluruh putra – putri keluarga guru tersebut dapat menamatkan sekolahnya dan menjadi sarjana. Sementara itu si bapak dan ibu bertahan bekerja sebagai guru di desa demi mengabdi kepada putra putrinya agar dapat menjad manusia yang hidupnya tidak sesulit dirinya. Waktu mereka sudah pensiun, mereka merasakan pengabdiannya kepada putra putrinya juga sudah cukup, mereka merasa senang karena mampu membekali putra putrinya dengan ilmu yang dijadikan kail dala menempuh kehidupan ini. Rang tua itu tidak membekali dengan ikan, karena akan cepat habis tanpa ikan!
Demikianlah contoh pengabdin orang tua kepada putra putrinya demi kebahagiaan keluarga mereka.
Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban berarti persembahan, sehingga dapat diartikan pemberian untuk menyatakan kebaktian. Pengorbanan yang bersifat kebaktian adanya keikhlasan dan tidak meminta pamrih.
Berikut contoh sebuah pengrbanan:
Nabi Ibrahim mendapat perintah dari Allah untuk mengorbankanputra tunggalnya ismail. Walaupun ia sangat sayang pada putranya tersebut, perintah Allah untuk mengorbankan tetap dipatuhinya. Allah menguji kesetiaandan besarnya pengorbanan Nabi Ibrahim. Nabi ibrahim tidak sampai hati melihat pisaunya dipotongkan ke leher putranya, tetapi ia sudah bertekad setia menjalankan perintahNya. Kemudian terbukti, bahwa putra yang mau dikorbankan kepada Allah sudah berganti dengan biri – biri. Pengorbanan yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim kepada Allah lebih tinggi kadarnya daripada pengorbanan oleh Nabi ibrahim sekarang yang ditiru oleh umat islam, yang menjalankan ibadah haji di Tanah suci maupun umat islam di wilayah lain dengan mengorbankan ternak untuk keperluan fakir miskin pada hari raya Idul Qurban.
Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan berupa, harta benda, pikiran, perasaan, ataupun jiwanya. Pengorbanan dilakukan dengan ikhlas, tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, transaksi. Pengorbanan lebih banyak menunjuk kepada pemberian sesuatu misalnya berupa pikiran, perasaan, tenaga, biaya, waktu.
Referensi:
Sumber: Seri Diktat Kuliah MKDU: Ilmu Budaya Dasar karya Widyo Nugroho dan Achmad Muchji, Universitas Gunadarma




BAB 10
Manusia dan Kegelisahan
Pengertian Kegelisahan    
Kegelisahan adalah asal kata dari gelisah berarti tidak tentram, merasa khawatir, perasaan tidak tenang, tidak sabar. Jadi, kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, merasa cemas.kegelisahan merupakan salah satu ekspresi dari kecemasan.
Menurut sigmund freud ahli psikoanalisa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia:
1.   Kecemasan obyektif/ kenyataan
Suatu pengalaman sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar. Bahaya adalah keadaan dalam lingkungan seseorang yang mengancam untuk mencelakakan jiwanya. Contoh: seseorang terkejut ketika mengetahui ada serangga yang menempel di pakaiannya.
2.   Kecemasan Neorotis (syaraf)
Timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah. Kecemasan ini dibagi lagi menjadi tiga macam menurut sigmund freud:
·         Kecemasan karena penyesuaian diri dengan lingkungan
·         Bentuk ketakutan yang tegang dan irrasional (phobia)
·         Rasa takut lain ialah rasa gugup, gagap, dll.
3.   Kecemasan moril
Disebabkan karena pribadi seseorang.
Sebab – sebab orang gelisah
Sebab sebab orang gelisah adalah karena pada hakekatnya orang takut kehilangan hak – haknya, akibat dari suatu ancaman, dari luar maupun dari dalam.
Contoh:
Jika ada suatu tanda bahaya (bahaya banjir, gunung meletus, tsunami, dll) orang pasti akan merasa gelisah. Hal itu disebabkan karena bahaya itu mengancam akan kehilangan beberapa hak orang sekaligus, misalnya hak untuk hidup, hak untuk memperoleh perlindungan, dan mungkin hak nama baik. Misalnya ada tanda kentongan dipukul terus menerus dan disambung bersaut sautan lama kelamaan akn semakin dekat, sudah pasti orang – orang akan gelisah, bingung bertanya tanya apakah yang akan terjadi? Walaupun berita itu belum ada, setidaknya sudah ada tanda bahaya.
Usaha – usaha Mengatasi Kegelisahan
·         Harus bersikap tenang, kita dapat berpikir dengan tenang sehingga segala kesulitan dapat teratasi.
·         Diperlukan sedikit pemikiran
§  kita tanyakan kepada diri kita sendiri (introspeksi diri), akibat yang paling buruk seperti apa yang harus kita tanggung atau yang akan terjadi, kenapa hal itu bisa terjadi, apa penyebabnya dll.
§  Bersedia menerima akibatnya dengan tabah dan senang hati semoga kecemasan tersebut akan hilang dalam jiwa kita.
§  Bersama – sama seiring berjalannya waktu kita dapat mencoba untuk memperkecil dan mengurangi keburukan – keburukan akibat timbulnya kecemasan, dengan begitu kita tidak akan merasakan lagi adanya perasaan kecemasan atau kegelisahan dalam jiwa kita.
·         Memasrahkan diri kepada Tuhan, percaya bahwa Tuhan Maha Kuasa, Maha Pengasih, Maha Pengasih, dan Maha Pengampun.

Keterasingan
Keterasingan berasal dari kata Terasing berarti tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain atau terpencil. Terasing adalah kata dasar dari asing berarti sendiri, tidak mengenali siapa pun. Jadi, keterasingan adalah sesuatu yang berhubungan dengan tersisihkannya dari pergaulan, terpencil, atau terpisah dari yang lain.
Seseorang dapat berada dalam keterasingan adalah karena perilakunya tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat atau kekurangan yang ada pada diri seseorang, sehingga ia sulit meyesuaikan diri dalam lingkungan masyarakat.
Ayat Al-Qur’an Tentang Keterasingan
”Sesungguhnya Allah akan menguji kamu dengan sungai. Maka, barang  siapa di antara kamu meminum airnya maka ia bukan golonganku, dan barang siapa yang tidak meminumnya maka ia adalah golonganku, kecuali yang menciduk seciduk dengan tangannya” (QS. Al-Baqarah:249)

Kesepian
Kesepian berarti merasa sunyi atau lengang, tidak seseorang yang menemani. Setiap orang pasti pernah merasakan kesepian, lama atau tidaknya rasa sepi itu tergantung pada mental orang itu dan kasus penyebabnya.
Contohnya:
Pangeran sidharta, putra raja Kapilawastu, meninggalkan istana, tempat kemewahan, keramaian, dan ketidakpastian. Karena frustasi menyaksikan kontradiksi kedan istana dengan keadaan luar istana yang penuh penderitaan, maka ia meninggalkan istana dan pergi ke tempat yang sepi, mencari hakekat hidup.
Tiga penyebab terjadinya kesepian:
·         Psychological Problems
Sebab potensial yang dapat menimbulkan kesepian, terutama bila indovidu yang bersangkutan tidak mampu menyelesaikan masalah terus menerus larut dalam kesedihan.
·         Interpersonal Problems
karena individu kehilangan orang – orang terdekatnya atau memutuskan hubungan dengan orang lain.
·         Social Shock
Membawa dampak negatif, terutama pada masyarakat perkotaan (urban society) seperti pengangguran.
Ketidak Pastian
Ketidak pastian atau tidak pasti berarti tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tidak ada kejelasan. Jadi, ketidak pastian adalah keadaan yang tidak pasti, keadaan tanpa arah yang jelas dan tanpa aal usul yang jelas diakibatkan pikirannya tidak dapat konsentrasi. Konsentrasi tersebut disebabkan oleh berbagai sebab yang jelas pikirannya kacau.
Berikut sebab – sebab orang tidak dapat berpikir dengan pasti:
·         Obsesi
Adanya pemikiran atau perasaan tertentu yang terus menerus, biasanya mengenai sesuatu hal yang kurang menyenangkan. Misalnya, selalu berpikir ada orang yang ingin menjatuhkan dia.
·         Phobia
Rasa ketakutan yang tak terkendali, kepada sesuatu hal atau kejadia tanpa diketahui sebabnya.
·         Kompulasi
Ada keraguan mengenai apa yang telah dilakukan, sehingga muncul dorongan yang tak disadari ketika melakukan perbuatan yang serupa dengan berkali – kali.
·        Histeria
Tekanan mental, kekecewaan, tidak mampu menguasai hati, sugesti dari sikap orang lain.
·         Delusi
Pemikiran yang tidak baik, karena berdasarkan suatu keyakinan yang palsu. Terdapat tiga macam delusi:
·         Delusi persekusi         : menganggap keadaan disekitarnya buruk.
·         Delusi keagungan       : menganggap dirinya orang penting dan besar.
·         Delusi melancholis      : merasa dirinya bersalah, hina, dan berdosa.
·         Halusinasi
Khayalan yang terjadi tanpa rangsangan pancaindera.
·         Keadaan emosi
Contoh ketidak pastian:
Pada musim libur panjang, Samsul Bahri pulang ke kampung halaman, dan setiap pulangnya Samsul bermain ke rumah Nurbaya, mantan kekasihnya. Kedatangan Samsul di rumah Nurbaya yaitu untuk mengulang kisah cintanya. Saat itu ketahuan Samsul Bahri oleh Datuk Maringgih, suami Nurbaya. Melihat itu Samsul bahkan menghantam si tua bangka itu. Siti Nurbaya menjerit histeris. Jeritan itu terdengar oleh ayah Nurbaya; ayahnya keluar melihat kejadian tersebut fisiknya gemetar, jatuh lalu meninggal (Siti Nurbaya, Marah Rusli)
Usaha – usaha untuk mengatasi ketidak pastian
·         Tetap percaya diri
·         Selalu berpikir positif dimana pun dan dalam keadaan apapun
·         Bersikap lebih tenang dalam menghadapi sesuatu
·         Lebih bisa mengendalikan emosi
“dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al-Qur’an yang Kami ahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al-Qur’an itu dan ajaklah penolong penolongmu selain Allah, jika kamu orang – orang yang benar.” (Q.S. Al-Baqarah (2) : 23)

Referensi:
Sumber: Seri Diktat Kuliah MKDU: Ilmu Budaya Dasar karya Widyo Nugroho dan Achmad Muchji, Universitas Gunadarma