Kamis, 15 November 2012

Soal & Jawaban Ilmu Budaya Dasar SAP Mgg 1 - 3

1.    Apa yang dimaksud dengan Ilmu Budaya Dasar?
Jawab:  pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep – konsep yang mengkaji masalah – masalah manusia dan kebudayaan.
2.    Mengapa Ilmu Budaya Dasar dijadikan sebagai Mata Kuliah Dasar Umum?
Jawab :  karena merupakan salah satu usaha untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa.
3.    Kenapa harus mempelajari The Humanities?
Jawab :  diharapkan dapat menjadi seseorang yang lebih manusiawi, lebih berbudaya, dan lebih halus.
4.    Jelaskan perbedaan Ilmu Budaya Casar dengan Pengetahuan Budaya!
Jawab :  Ilmu budaya dasar dalam bahasa inggris disebut Basic Humanities, sedangkan pengetahuan budaya dalam bahasa inggris disebut The Humanities. Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai – nilai manusia sebagai makhluk berbudaya (Homo Humanus). Ilmu budaya dasar yaitu pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep – konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah manusia dan budaya.
5.    Sebutkan 3 kelompok besar ilmu dan pengetahuan menurut Prof. Dr. Harsya Bachtiar!
Jawab:  1. Ilmu – ilmu Alamiah (natural science)
 2. Ilmu – ilmu sosial (social science)
 3. Pengetahuan Budaya (the humanities)
6. Sebutkan 8 pokok bahasan IBD!
Jawab: 
v  Manusia dan cinta kasih
v Manusia dan keindahan
v Manusia dan penderitaan
v Manusia dan keadilan
v Manusia dan pandangan hidup
v Manusia dan tanggung jawab serta pengabdian
v Manusia dan kegelisahan
v Manusia dan harapan
7.    Sebutkan dan jelaskan pandangan yang menyatakan manusia terdiri dari 4 unsur yang saling terkait!
Jawab: 
a.       Jasad => fisik manusia yang dapat dilihat, diraba, ditempatkan sesuai keberadaannya.
b.      Hayat => terdapat tanda – tanda hidup di dalam tubuhnya, biasanya terlihat dari geraknya.
c.       Ruh => daya yang bekerja secara spiritual dan tidak terlihat dengan kasat mata, dan memahami kebenaran, kemampuan mencipta yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan.
d.      Nafs => kesadaran tentang diri sendiri.
8.      Dimana letak kesempurnaan yang dimiliki manusia?
Jawab:  Kesempurnaan yang dimiliki manusia terletak pada adab dan budayanya, karena manusia memiliki akal, perasaan dan hawa nafsu yang diberikan oleh penciptaNya..
9.    Bagaimana kepribadian bangsa timur?
Jawab: memiliki rasa toleransi yang tinggi, cenderung lebih terbuka dan ramah tamah serta lebih bersahabat, teramat menjunjung tinggi nilai kesopanan dibanding dengan budaya barat, memiliki kepedulian yang sangat bagus dengan orang lain, saling tolong menolong, dan kebanyakan dari bangsa timur mayoritas masyarakatnya sangat agamis.
10.    Apa yang dimaksud dengan Kebudayaan?
Jawab:  sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan waasan manusia meliputi sistem ide tau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari – hari kebudayaan bersifat abstrak, dapat dinikmati dengan seluruh pancaindera kita, seperti lagu, tari, dan bahasa merupakan salah salah satu bentuk kebudayaan yang dapat kita rasakan langsung.
11.    Bagaimana definisi kebudayaan menurut E.B.Tylor (1871)?
Jawab: Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan – kemampuan lain serta kebiasaan – kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
12.    Sebutkan 7 unsur kebudayaan universal!
Jawab:
1.    Sistem Religi
2.    Sistem Organisasi Kemasyarakatan
3.    Sistem Pengetahuan
4.    Sistem Mata Pencaharian Hidup.
5.    Sistem Teknologi dan Peralatan
6.      Bahasa
7.      Kesenian
13.    Sebutkan 3 wujud kebudayaan menurut dimensinya!
Jawab: 
1.      Kompleks Gagasan
2.      Konsep
3.      Pikiran Manusia
14.    Sebutkan 5 masalah pokok kehidupan manusia menurut C. Kluckhonn dalam karyanya Variations in Value!
Jawab:
1.    Hakekat hidup manusia (MH)
2.    Hakekat Karya Manusia (MK)
3.    Hakekat Waktu Manusia (WM)
4.    Hakekat Alam Manusia (MA)
5.    Hakekat Hubungan Manusia (MN)
15.    Apa penyebab terjadinya gerak atau perubahan kebudayaan?
Jawab:
1.    Berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaannya sendiri, misalnya perubahan jumlah dan komposisi penduduknya.
2.    Perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup. Masyarakat yang hidupnya terbuka, dan berbaur dengan masyarakat dari kebudayaan lain, cenderung untuk berubah lebih cepat.
16.    Bagaimana hubungan manusia dengan kebudayaan?
Jawab: manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia.
17.    Berikan contoh yang menyatakan hubungan manusia dengan kebudayaan!
Jawab: hubungan antar manusia dengan peraturan kemasyarakatan, pada awalnya peraturan itu dibuat bersama oleh masyarakat, ketika peraturan tersebut sudah dibuat, sudah jadi, maka manusia yang membuatnya yaitu masyarakat harus mematuhi peraturan itu dengan tertib. Dengan demikian, manusia tidak bisa lepas dari kebudayaan karena kebudayaan merupakan perwujudan dari manusi itu sendiri.
18.    Apa yang dimaksud dengan dialektis?
Jawab:  hubungan saling keterkaitan antara manusia dengan masyarakat yang dipandang antara manusia dan kebudayaan, dengan kata lain saling terkait satu sama lain.
19.    Sebutkan dan jelaskan 3 tahap proses dialektis!
Jawab: 
1.      Eksternalisasi, yaitu proses manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya. Masyarakat menjadi kenyataan buatan manusia.
2.      Obyektivasi, yaitu proses masyarakat menjadi obyektif, kenyataan terpisan dari manusia dan berhadapan dengan manusia. Masyarakat dengan segala status sosialnya akan mempengaruhi bhakan membentuk perilau manusia
3.      Internalisasi, yaitu proses masyarakat disergap kembali oeh manusia. Manusia mempelajari kembali masyarakatnya sendiri, agak individu itu dapat hidup dengan baik, sehingga manusia menjadi kenyataan yang dbentuk oleh masyarakat.
20.    Ada berapa jenis prosa? (sebutkan)
       Jawab: 
a.         Prosa lama:
1.        Dongeng – dongeng
2.        Hikayat
3.        Sejarah
4.        Epos
5.        Cerita pelipur lara
b.      Prosa baru:
1.      Cerita pendek
2.      Roman /novel
3.      Biografi
4.      Kisah
5.      Otobiografi
21.    Sebutkan dan jelaskan nilai – nilai yang ada dalam prosa fiksi!
Jawab:
1.      Prosa fiksi memberikan kesenangan
Pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu atau kejadian yang dikisahkan. Pembaca dapat mengembangkan imajinasinya terhadap tempat – tempat asing yang mungkin belum pernah dikunjunginya bahkan tak mungkin dikunjungi selama hidupnya. Pembaca juga dapat mengenal tokoh – tokoh dri segi tingkah laku, dan perjalanan rumitnya ketika mencapai kesuksesan.
2.      Prosan Fiksi memberikan informasi
Fiksi memberikan informasi yang tidak terdapat dalam ensiklopedi. Di dalam novel kita sering menemukan lebih dari sejarah atau pada laporan jurnalistik, kita dapat menemukan informasi masa kini, masa lalu, bahkan sesuatu hal yang mungkin asing bagi kita.
3.      Prosa fiksi memberikan warisan kultural
Merupakan sarana bagi pemindahan yangtak henti – hentinya dari warisan budaya bangsa.
4.      Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman – pengalaman dengan banyak individu, memungkinkan lebih banyak kesempatan untuk memilih respon – respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda dari apa yang telah dsajikan ke kehidupan sendiri.
22.    Apa yang dimaksud dengan Prosa Fiksi?
Jawab:  Prosa fiksi adalah karya sastra yang langsung atau tidak langsung membawakan moral, pesan, dan cerita.
23.    Sebutkan contoh Karya Sastra!
Jawab: 
1.         Cerita Amir Hamzah
Mengisahkan permusuhan antara Amir Hamzah dengan mertuanya, raja Nurswan dari Madayin, yang masih kafir.
2.         Hikayat Bayan Budiman
Mengisahkan burung nuri yang pandai bercerita sehingga Prabawati yang ditinggal suaminya, Madasena, berlayar terhindar dari perbuatan serong.
3.         Hikayat Hang Tuah
Mengisahkan perkawinan Hang Tuah, abdi raja Malaka yang setia, gagah berani, lagi bijaksana. Setelah mengundurkan diri, Hang Tuah hidup sebagai pertapa dan hilang secara gaib.
4.      Cerita Panji
Mengisahkan perkawinan Panji Inu Kertapati, putra raja Kahuripan dengan Galuh Candra Kirana, putri raja Daha. Perkawinan berlangsung setelah berhasil mengatasi berbagai kesulitan.
24.    Apa yang dimaksud puisi?
Jawab:  ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam, dan Tuhan melalui media bahas yang artistik / estetik, yang secara padu dan utuh dipadatkan kata – katanya.
25.  Apa saja yang digunakan penyair dalam membangun kreativitasnya membuat puisi?
            Jawab:
1.      Figura bahasa (figurative language)
2.      Kata – kata yang ambiquitas
3.      Kata – kata yang berjiwa
4.      Kata – kata yang konotatif
5.      Pengulangan

TUGAS 1: Ilmu Budaya Dasar SAP Mgg ke 1 - 3

Nama  :  Nuri Eka Wahyumiati
Kelas   :  1EA17
NPM    :  15212498

BAB 1

1.      TINJAUAN TENTANG ILMU BUDAYA DASAR
1.1  IBD sebagai bagian dari MKDU
Ilmu budaya dasar merupakan salah satu komponen dari sejumlah mata kuliah dasar umum (MKDU) yang merupakan mata kuliah wajib di semua perguruan tinggi, baik yang sifatnya eksakta maupun yang non eksakta.
Mahasiswa sekarang ini, banyak yang sudah melupakan budaya di negaranya sendiri, bahkan diantara mereka lebih menyukai untuk mengikuti budaya luar, sikap dan moral mahasiswa mwnjadi menurun, serta gaya hidup juga sudah meniru kebarat-baratan. Jadi, dengan mewajibkan ilmu budaya dasar sebagai mata kuliah dasar umum diharapkan mahasiswa khususnya, dapat lebih mengenal budayanya sendiri dan diterapkan dalam kehidupan sehari – hari.
Secara khusus MKDU bertujuan untuk menghasilkan warga negara sarjana yang berkualifikasi sebagai berikut:
1.      Berjiwa Pancasila sehingga segala keputusan serta tindakannya mencerminkan pengamalan nilai – nilai pancasila dan memiliki integritas kepribadian yang tinggi, yang mendahulikan kepentingan nasional dan kemanusian sebagai sarjana Indonesia.
2.      Takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Bersikap dan bertindak sesuai dengan ajaran agamanya, dan memiliki tenggang rasa terhadap pemeluk agama lain.
3.      Memiliki wawasan komprehesif dan pendekatan integral di dalam menyikapi permasalahan kehidupan baik sosial, ekonomi, politik, kebudayaan, maupun pertahanan keamanan.
4.      Memiliki wawasan budaya yang luas tentang kehidupan bermasyarakat dan secara bersama – sama mampu berperan serta meningkatkan kualitasnya, maupun lingkungan alamiah dan secara bersama – sama berperan didalam pelestariannya.
Demikian,  pendidikan umum yang menitik beratkan pada usaha untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa, pada dasarnya berbeda dengan mata kuliah - mata kuliah bantu yang bertujuan untuk menopang keahlian mahasiswa dalam disiplin ilmunya.

1.2 Pengertian Ilmu Budaya Dasar
Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep – konsep yang mengkaji masalah – masalah manusia dan kebudayaan.
Istilah Ilmu budaya dasar dikembangkan dari kata Basic Humanitiesm berasal dari bahasa inggris “The Humanities”. Humanities berasal dari kata Humanus berarti manusia, berbudaya, dan halus. Dengan mempelajari The Humanities, diharapkan dapat menjadi seseorang yang lebih manusiawi, lebih berbudaya, dan lebih halus. The Humanities berkaitan dengan nilai – nilai manusia sebagai Homo Humanus atau manusia berbudaya.
Garis besar tentang pengetahuan kebudayaan dengan ilmu budaya dasar. Pengetahuan kebudayaan mencakup keahlian (disiplin) seni dan filsafat. Kemudian, keahliah ini dapat dibagi menjadi bidang keahlian lain seperti, senitari, seni musik, seni rupa, dll. Sedangkan ilmu budaya dasar menggunakan pengertian – pengertian yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran dan kepekaan untuk mengkaji permasalahan manusia dan kebudayaan.
Perbedaan ilmu budaya dasar dengan pengetahuan budaya. Ilmu budaya dasar dalam bahasa inggris disebut Basic Humanities, sedangkan pengetahuan budaya dalam bahasa inggris disebut The Humanities. Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai – nilai manusia sebagai makhluk berbudaya (Homo Humanus). Ilmu budaya dasar yaitu pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep – konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah manusia dan budaya.
Prof. Dr. Harsya Bachtiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu:
1.      Ilmu – ilmu Alamiah (natural science)
Bertujuan mengetahui keteraturan – keteraturan yang ada di alam semesta. Untuk mempelajarinya digunakan metode ilmiah.yang termasuk ilmu – ilmu ilmiah seperti, fisika, kimia, biologi, kedokteran, mekanika.
2.      Ilmu – ilmu Sosial (social science)
Bertujuan mengetahui keteraturan – keteraturan tentang hubungan antar manusia. Untuk mempelajarinya digunakan metode ilmiah pinjaman dari ilmu – ilmu ilmiah. Yang termasuk ke dalam ilmu – ilmu sosial yaitu, ilmu sosiologi, sosiologi hukum, antropologi sosial ekonomi, demografi politik, psikologi.
3.      Pengetahuan Budaya (the humanities)
Bertujuan memahami dan mencari arti kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mempelajarinya menggunakan metode pengungkapan peristiwa – peristiwa dan pernyataan – pernyataan yang bersifat unik, kemudian di beri arti dang dituangkan kedalam tulisan – tulisan.

1.3  Tujuan Ilmu Budaya Dasar
Pemberian mata kuliah ilmu budaya dasar salah satu usaha yang diterapkan untuk memberikan pengetahuan dasar dan pengertian konsep – konsep yang mengkaji masalah – masalah manusia dan kebudayaan. Ilmu budaya dasar juga dipelajari untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara menambah wawasan pemikiran tentang nilai – nilai budaya yang berhubungan dengan orang lain dan alam sekitarnya, maupun berhubungan dengan diri sendiri.
Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut, Ilmu Budaya dasar diharapkan dapat:
1.    Mengusahakan penjaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikna diri dengan lingkungan yang baru terutama untuk kepentingan profesi mereka di masyarakat.
2.    Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk memperluas wawasan mereka tentang masalah kemanusiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap dua permasalahan tersebut.
3.    Mengusahakan agar mahasiswa sebagai calo pemimpin bangsa dan negara serta ahli dalam bidang disiplin yang ketat. Usaha ini terjadi karena runang lingkup pendidikan kita teramat sempit sehingga manusia memiliki pandangan yang kurang luas.
4.    Mengusahakan wahana komunikasi para akademisi agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain.dengan memiliki bekal ini, diharapkan para akademisi dapat lebih mudah dan lancar berkomunikasi satu sama lain.
1.4  Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar
Dua masalah pokok yang dapat menjadi pertimbangan untuk kajian mata kuliah ilmu budaya dasar:
1.    Secara keseluruhan diberbagai aspek kehidupan merupakan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat dilihat dengan menggunakan pangetahuan budaya (The Humanities), baik dari segi masing – masing keahlian (disiplin) didalam budaya, maupun secara gabungan (antar bidang) diberbagai disiplin dan pengetahuan budaya.
2.    Hakekat manusia yang unuversal, akan tetapi beraneka ragam perwujudannya, dalam kebudayaan yang disesuaikan dengan jaman dan tempat. Dalam memandang dang menghadapi alam semesta, sosial dan budaya, manusia tak hanya menampakkan kesamaan – kesamaan, akan tetapi juga ketidaksamaan yang diwujudkan dengan tidak seragam, seperti terlihat ekspresinya pada  ungkapan, pikiran, perasaan dan tingkah laku dan hasil kelakuan mereka dalam berbagai bentuk dan coraknya masing – masing.
Melihat kedua masalah ini untuk mengkaji dengan ilmu budaya dasar, sudah jelas bahwa manusia berada di posisi sentral, dalam pengkajian. Manusia tidak sebagai subjek tetapo objek pengkajian. Bagaimana manusia dengan alam, dengan sesama manusia, dirinya sendiri, nilai – nilai manusia dan bagaimana pula hubungan manusia dengan Tuhan menjadi tema sentral dalam ilmu budaya dasar.
Berikut 8 pokok bahasan IBD yang akan dikembangkan:
v Manusia dan cinta kasih
v Manusia dan keindahan
v Manusia dan penderitaan
v Manusia dan keadilan
v Manusia dan pandangan hidup
v Manusia dan tanggung jawab serta pengabdian
v Manusia dan kegelisahan
v Manusia dan harapan


BAB 2

2.       Manusia dan kebudayaan
2.1  Manusia
Dua pandangan untuk menjelaskan tentang unsur – unsur yang membangun manusia, sebagai berikut:
1.    Manusia terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu:
a.       Jasad => fisik manusia yang dapat dilihat, diraba, ditempatkan sesuai keberadaannya.
b.      Hayat => terdapat tanda – tanda hidup di dalam tubuhnya, biasanya terlihat dari geraknya.
c.       Ruh => daya yang bekerja secara spiritual dan tidak terlihat dengan kasat mata, dan memahami kebenaran, kemampuan mencipta yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan.
d.      Nafs => kesadaran tentang diri sendiri.
2.    Manusia sebagai suatu kepribadian yang mengandung tiga unsur, yaitu:
§   Id, merupakan libido murni, energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasional dan berhubungan dengan sex. Id tidak berhubungan dengan lingkungan luar diri, tetapi berhubungan dengan struktur lain kepribadian yang pada gilirannya menjadi mediator antara insting Id dengan dunia luar.
§   Ego, bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id. Ego disebut juga sebagai kepribadian “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain.
§  Superego, struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira – kira usia lima tahun. Superego terbentuk dari lingkungan eksternal.

2.2  Hakekat Manusia
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan, yang derajatnya sangat tinggi. makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhannya. Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial, yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mngontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya. Individu yang dalam hidupnya dimanfaatkan untuk melakukan semua aktivitas untuk masa depannya, membantu orang – orang disekitarnya.
Kesempurnaan yang dimiliki manusia terletak pada adab dan budayanya, karena manusia memiliki akal, perasaan dan hawa nafsu yang diberikan oleh penciptaNya. Dengan adanya akal, manusia dapat menciptakan ide – ide cemerlang yang bisa dituangkan kedalam karya – karyanya, misalnya membuat sebuah teknologi baru yang bermanfaat bagi masyarakat. Dengan adanya perasaan, manusia mampu menciptakan kesenian, manusia bisa saling menghargai dengan manusia yang lain, perasaan itu bersifat suka dan tidak suka, sedih dan senang, dll. Perasaan yang ada dalam diri manusia ada dua macam, yaitu perasaan inderawi dan perasaan rohani. Perasaan inderawi adalah rangsangan jasmani melalui pancaindra, tingkatnya rendah dan terdapat pada manusia atau binatang. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya ada pada manusia.

2.3         Kepribadian Bangsa Timur
Kepribadian bangsa timur pada umumnya memiliki rasa toleransi yang tinggi dan sangat identik dengan benua Asia khususnya Indonesia. Bangsa timur cenderung lebih terbuka dan ramah tamah serta lebih bersahabat, sebagai contoh yaitu Indonesia. Kepribadian bangsa timur teramat menjunjung tinggi nilai kesopanan dibanding dengan budaya barat. Bangsa timur memiliki kepedulian yang sangat bagus dengan orang lain, saling tolong menolong, dan kebanyakan dari bangsa timur mayoritas masyarakatnya sangat agamis.
Dilihat dari segi fisiknya, bangsa timur sebagian besar berambut hitam, berkulit awo matang dan ada pula yang berkulit putih, bermata sipit. Mayoritas penduduknya memeluk agam islam dan benar – benar menjunjung norma – norma yang berlaku, namun sekarang banyak masyarakat dari bangsa timur yang terkontaminasi oleh budaya barat, dari segi berpakaian, kurang sopan, terpengaruh melalui media cetak maupun elektronik. Tidak semua budaya barat itu membuat rendah martabat bangsa timur, seperti contohnya telepon genggam, komputer jinjing, dll. Budaya barat tersebut menjadikan manfaat bagi bangsa timur.
Pada akhirnya tidak semua budaya yang terdapat di bangsa timur baik dibanding bangsa barat atau sebaliknya. Semua merata, ada baik, ada buruk, tergantung bagaimana si individu itu sendiri menyikapi dengan adanya budaya dari bangsa barat.
Berikut adalah bagan psiko-sosiogram manusia:


Penjelasan:
Ø  No. 7 dan 6 => sebagai daerah tak sadar dan sub sadar. Tak sadar karena memang sudah tertanam sudha melekat di dalam diri manusia dan tak mampu disadari bahkan oleh manusia itu sendiri. Sub sadar karena sewaktu – waktu unsur – unsur yang sudah tertanam bisa meledak keluar lagi dan mengganggu kebiasaan sehari – hari.
Ø  No. 5 => kesadaran yang tidak dinyatakan, pikiran – pikiran dan gagasan yang ada disimpan sendiri oleh manusia tersebut dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahuinya.
Ø  No. 4 => kesadaran yang dinyatakan, manusia mengungkapkan kepada orang lain apa yang ada di pikirannya seperti perasaan, pengetahuan, dsb.
Ø  No. 3 => lingkaran hubungan pertemanan, manusia memiliki seseorang atau sesuatu yang dianggap bisa menjadi curahan hati dan tempat untuk meminta bantuan. Tidak hanya manusia saja, tetapi apa yang ada dalam lingkaran ini, seperti benda, dll.
Ø  No. 2 => lingkaran hubungan berguna, dianalogikan hubungan dengan dosen, pedagang, dan pembeli.
Ø  No. 1 => lingkungan dunia luar yang berarti pikiran dan gagasan manusia tentang berbagai macam hal.
Ø  No. 0=> lingkungan dunia luar yang berarti tentang pendapat dan pikiran seseorang tentang dunia atau daerah yang belum pernah dikunjungi atau dijumpai.

2.4         Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan berasal dari kata bahasa sansekerta “budhayah”, yaitu hal – hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Defini kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan waasan manusia meliputi sistem ide tau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari – hari kebudayaan bersifat abstrak. Kebudayaan dapat dinikmati dengan seluruh pancaindera kita, seperti lagu, tari, dan bahasa merupakan salah salah satu bentuk kebudayaan yang dapat kita rasakan langsung.
     Seorang antropolog yaitu E.B.Tylor (1871) mendefinisikan kebudayaan sebagai berikut:
Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan – kemampuan lain serta kebiasaan – kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Selo Sumarjan dan Soelaeman Soemardi merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat.
Sultan Takdir Alisyahbana mengatakan bahwa kebudayaan adalah manifestasi dari cara berpikir,
Koentjaraningrat mengatakan, bahwa kebudayaan antara lain berarti keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar beserta keseluruhan dari hasil budi pekertinya.
A.L Krober dan C.Kluckhon mengatakan, bahwa kebudayaan adalah manifestasi atau penjelman kerja jiwa manusia dalam arti seluas – luasnya.
C.A. Van Peursen, mengatakan, bahwa dewasa ini kebudayaan diartikan sebagai manifestasi kehidupan setiap orang, dan kehidupan setiap kelompok orang – orang, berlainan dengan hewan – hewan, maka manusia tidak hidup begitu saja ditengah malam, melainkan selalu mengubah alam.
Kroeber dan Klukhon mendefinisikan kebudayaan; kebudayaan terdiri atas berbagai pola, bertingkah laku mantap, pikiran, perasaan dan reaksi yang diperoleh dan terutama diturunkan oleh simbol – simbol yang menyusun pencapaiannya secara tersendiri dari kelompok – kelompok manusia, termasuk didalamnya berwujud benda – benda materi, pusat esensi kebudayaan terdiri atas tradisi dan cita – cita atau paham, terutama keteriktan terhadap nilai –nilai.

2.5         Unsur – unsur Kebudayaan
Tujuh unsur kebudayaan universal, yaitu:
1.    Sistem Religi
Kepercayaan manusia terhadap adanya Sang Maha Pencipta yang hadir karena kesadaran bahwa ada zat yang lebih dan Maha Kuasa.
2.    Sistem Organisasi Kemasyarakatan
Sistem yang hadir karena kesadaran manusia bahwa walaupun diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna, tetapi masing – masing individu memiliki kelebihan  dan kelemahan yang berbeda – beda maka dari tiu harus ada rasa berorgansasi dan bersatu.
3.    Sistem Pengetahuan
Sistem yang terlahir karena setiap manusia pasti memiliki akal dan pikiran yang berbeda – beda sehingga timbul dan mendapatkan sesuatu yang berbeda pula, sehingga harus disampaikan kepada orang lain juga agak mereka dapat mengerti dan memahaminya, selalu saling berbagi pengetahuan, informasi, wawasan.
4.    Sistem Mata Pencaharian Hidup
Sistem mata pencaharian hidup dan sistem – sistem ekonomi terlahir karena manusia memiliki hawa nafsu dan keinginan, maka dari itu perlu mempunyai mata pencaharian yang tetap agar seluruh kebutuhan hidup dapat terpenuhi.
5.    Sistem Teknologi dan Peralatan
Sistem itu muncul karena manusia mampu menciptakan barang – barang dan sesuatu yang baru dan tentunya sangat berguna bagi setiap individu untuk memenuhi kebutuhannya, ini salah satu yang membedakan manusia dengan makhluk yang lain.
6.      Bahasa
Bahasa muncul dari sesuatu yang menggunakan kode,tulisan hingga lisan untuk mempermudah setiap manusia dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesamanya. Bahkan sudah ditetapkan bahasa universal yaitu bahasa inggris, salah satu cara mempelajarinya yaitu menerapkan bahasa inggris sebagai mata pelajaran atau mata kuliah disetiap sekolah maupun kampus.
7.      Kesenian
Setelah memenuhi kebutuhan fisik, manusia juga membutuhkan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan psikis mereka sehingga lahirlah berbagai macam jenis kesenian  yang dapat menghibur diri.
               Pendapat umum mengatakan, bahwa kebudayaan dapat dibedakan dalam dua bentuk wujudnya:
1.    Kebudayaan bendaniah (material) dengan ciri dapat dirasa saja.
2.    Kebudayaan rohaniah (spiritual) dengan ciri dapat dirasa saja.
2.6 Wujud Kebudayaan                       
Tiga Wujud Kebudayaan menurut dimensinya:
1.      Kompleks Gagasan
2.      Konsep
3.      Pikiran Manusia

2.7    Orientasi Nilai Budaya
Menurut C. Kluckhonn dalam karyanya Variations in Value Orientation (1961) sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan didunia secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia, yaitu:
1.    Hakekat hidup manusia (MH)
Hakekat hidup manusia berbeda secara ekstern; ada yang berusaha untuk memadamkan hidup, artinya si individu tersebut melakukan aktivitas yang tentunya kurang bermanfaat dengan kata lain menyia – nyiakan waktu. Ada pula yang memang dengan pola – pola kelakuannya pasyi menganggap hidup sebagai suatu hal yang baik “mengisi hidup dengan hal – hal yang bermanfaat dan positif”.
2.    Hakekat Karya Manusia (MK)
Setiap kebudayaan hakekatnya berbeda – beda, ada yang beranggapan bahwa karya bertujuan untuk hidup, karya untuk menambah kedudukan dan kehormatan, karya untuk menambah gerak hidup dengan karya – karya lainnya.

3.    Hakekat Waktu Manusia (WM)
Hakekat untuk setiap waktu manusia berbeda – beda, ada yang beranggapan orientasi pada masa lalu, ada pula yang beranggapan orientasi pada masa depan.
4.    Hakekat Alam Manusia (MA)
Ada kebudayaan yang mengaharusnya manusia untuk mengeksploitasi alam semaksimal mungkin, ada juga yang beranggapan bahwa manusia harus harmonis dengan alam dan harus menyerah kepada alam.
5.    Hakekat Hubungan Manusia (MN)
Ada yang mementingkan hubungan manusia secara horizontal (sesama manusia) maupun secara vertikal (orientasi kepada tokoh – tokoh). Ada pula yang berpandangan individualistis (menilai tinggi kekuatan sendiri).

2.8  Perubahan Kebudayaan
Faktor – faktor yang mempengaruhi diterimanya atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru:
1.    Terbatasnya masyarakat yang memiliki hubungan tau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang – orang yang berasal dari kebudayaan tersebut.
2.    Jika pandangan hidup dan nilai – nilai dominan terhadap suatu kebudayaan yang ditentukan oleh nilai agama dan ajaran ini terjalin ke seluruh lingkungan yang ada, maka penerimaan unsur tersebut harus disensor dulu oleh berbagai ukuran yang berlandaskan agam yang berlaku di kebudayaan tersebut.
3.    Corak struktur sosial suatu masyarakat sesuai pemimpinnya turut menentukan proses pemerimaan kebudayaan baru. Sebagai contoh, sistem otoriter akan sulit menerima datangnya kebudayaan baru.
4.    Suatu unsur kebudayaan dapat diterima jika sebelumnya dikebudayaan tersebut sudah ada kebudayaan yang berlandaskan bagi diterimanya kebudayaan baru tersebut.
5.    Apabila unsur kebudayaan yang baru itu memilik skala yang terbatas dapat dengan mudah dibuktikan oleh masyarakatnya yang bersangkutan.

Penyebab terjadinya gerak atau perubahan kebudayaan disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:
1.    Berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaannya sendiri, misalnya perubahan jumlah dan komposisi penduduknya.
2.    Perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup. Masyarakat yang hidupnya terbuka, dan berbaur dengan masyarakat dari kebudayaan lain, cenderung untuk berubah lebih cepat.


2.9  Kaitannya Manusia dan Kebudayaan
Hubungan manusia dengan kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia. Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, berarti walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya memiliki satu kesatuan. Manusia diciptakan dari kebudayaan, dan setelah kebudayaan itu lahir atau tercipta, kebudayaan itulah yang mengatur hidup manusia supaya sesuai dengannya.
Contoh sederhana yang dapat kita lihat seperti hubungan antar manusia dengan peraturan kemasyarakatan, pada awalnya peraturan itu dibuat bersama oleh masyarakat, ketika peraturan tersebut sudah dibuat, sudah jadi, maka manusia yang membuatnya yaitu masyarakat harus mematuhi peraturan itu dengan tertib. Dengan demikian, manusia tidak bisa lepas dari kebudayaan karena kebudayaan merupakan perwujudan dari manusi itu sendiri.
Pengertian dialektis adalah hubungan saling keterkaitan antara manusia dengan masyarakat yang dipandang antara manusia dan kebudayaan, dengan kata lain saling terkait satu sama lain. Tiga tahap proses dialektis:
1.      Eksternalisasi, yaitu proses manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya. Masyarakat menjadi kenyataan buatan manusia.
2.      Obyektivasi, yaitu proses masyarakat menjadi obyektif, kenyataan terpisan dari manusia dan berhadapan dengan manusia. Masyarakat dengan segala status sosialnya akan mempengaruhi bhakan membentuk perilau manusia
3.      Internalisasi, yaitu proses masyarakat disergap kembali oeh manusia. Manusia mempelajari kembali masyarakatnya sendiri, agak individu itu dapat hidup dengan baik, sehingga manusia menjadi kenyataan yang dbentuk oleh masyarakat.
                                                                                              




BAB 3

3.        Konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam Kesusastraan
3.1 Pendekatan Kesusastraan
Secara etimologis kata sastra berasal dari bahasa sansekerta, dibentuk dari akar kata sas- berarti mengarahkan dan memberi petunjuk. Akhiran –tra yang berarti alat untuk mengajar, buku petunjuk. Secara harafiah kata sastra berarti huruf, tulisan atau karangan. Kata sastra ini kemudian berimbuhan su- (dari bahasa jawa) yang berarti baik atau indah baik isinya maupun bahasanya. Kata susastra diberi imbuhan gabungan ke-an sehingga menjadi kesusastraan yang berarti nilai hal atau tentang buku – buku yang isinya dan indah bahasanya. Kenyataannya sastra bukan hanya sekedar fenomena yang sederhana dan mudah. Sastra merupakan istilah yang sangat luas, meliputi kegiatan yang berbeda – beda. Sastra dipandang sebagai sesuatu yang dihasilkan dan dinikmati.
Dalam bahasa sansekerta, kata seni disebut seni cilpa. Sebagai kata sifat, cilpa berarti berwarna, dan menjadi su-cilpa berarti dilengkapi dengan bentuk – bentuk yang indah dan dihiasi dengan indah. Pemahaman seni adalah yang merupakan ekspresi pribadi belum ada dan seni adalah ekspresi keindahan masyarakat yang bersifat kolektif.
Masalah sastra dan seni sangat erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena materi yang diulas oleh ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan sastra dan seni. Budaya indonesia sangat menunjukka adanya sastra dan seni didalamnya.

3.2  IBD yang dihubungkan dengan prosa
Istilah prosa banyak persamaannya . kadang – kadang disebut narrative fiction, prosa fiction. Berarti cerita rekaan dan didefinisikan sebagi bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Istilh cerita rekaan umunya biasa dipakai untuk roman, novel, cerita pendek.
Ada dua jenis prosa yaitu prosa lama dan prosa baru:
a.         Prosa lama:
1.        Dongeng – dongeng
2.        Hikayat
3.        Sejarah
4.        Epos
5.        Cerita pelipur lara



b.      Prosa baru:
1.      Cerita pendek
2.      Roman /novel
3.      Biografi
4.      Kisah
5.      Otobiografi

3.3  Nilai – nilai dalam Prosa Fiksi
Prosa fiksi adalah karya sastra yang langsung atau tidak langsung membawakan moral, pesan, dan cerita.  Berikut adalah nilai – nilai yang ada dalam prosa fiksi:
1.    Prosa fiksi memberikan kesenangan
Pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu atau kejadian yang dikisahkan. Pembaca dapat mengembangkan imajinasinya terhadap tempat – tempat asing yang mungkin belum pernah dikunjunginya bahkan tak mungkin dikunjungi selama hidupnya. Pembaca juga daat mengenal tokoh – tokoh dri segi tingkah laku, dan perjalanan rumitnya ketika mencapai kesuksesan.
2.      Prosan Fiksi memberikan informasi
Fiksi memberikan informasi yang tidak terdapat dalam ensiklopedi. Di dalam novel kita sering menemukan lebih dari sejarah atau pada laporan jurnalistik, kita dapat menemukan informasi masa kini, masa lalu, bahkan sesuatu hal yang mungkin asing bagi kita.
3.      Prosa fiksi memberikan warisan kultural
Merupakan sarana bagi pemindahan yangtak henti – hentinya dari warisan budaya bangsa. Novel seperti siti nurbaya, salah asuhan, sengsara membawa nikmat , dll, mengungkapkan impian, harapan, aspirasi dari generasi masa lalu yang seharusnya dihayati oleh generasi masa kini. Novel yang berlatar belakang perjuangan revolusi seperti jalan tak ada ujung, menggambarkan suatu tindakan heroisme yang mengagumkan dan memberikan kebanggaan yang oleh generasi muda tak mengalaminya secara fisik.oleh karena itu, jiwa kepahlawan perlu disenuhkan kepada mahasiswa lewat hasil – hasil sastra.
4.      Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman – pengalaman dengan banyak individu, memungkinkan lebih banyak kesempatan untuk memilih respon – respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda dari apa yang telah dsajikan ke kehidupan sendiri. Dengan memperoleh pengalaman sastra, pembaca akan terbentuk keseimbangan wawasannya terutama dalam menghadapi kenyataan – kenyataan diluar dirinya yang mungkin sangat berlainan dari pribadinya.



Berikut beberapa contoh karya sastra:
1.        Cerita Amir Hamzah
Mengisahkan permusuhan antara Amir Hamzah dengan mertuanya, raja Nurswwan dari Madayin, yang masih kafir.

2.        Hikayat Bayan Budiman
Mengisahkan burung nuri yang pandai bercerita sehingga Prabawati yang ditinggal suaminya, Madasena, berlayar terhindar dari perbuatan serong.
3.        Hikayat Hang Tuah
Mengisahkan perkawinan Hang Tuah, abdi raja Malaka yang setia, gagah berani, lagi bijaksana. Setelah mengundurkan diri, Hang Tuah hidup sebagai pertapa dan hilang secara gaib.
4.      Cerita Panji
Cerita Panji merupakan cerita Jawa asli. Cerita ini timbul pada zaman Kerajaan Kediri dan Jenggala. Tetapi menurut Prof. Purbacaraka, baru dibukukan (disalin) pada masa Kerajaan Majapahit. Cerita Panji dianggap bersumber dari Kakawin Smara Dahana yang ditulis oleh Mpu Dharmaja. Jadi, ditulis dari Bahasa Jawa Kuno. Mengisahkan perkawinan Panji Inu Kertapati, putra raja Kahuripan dengan Galuh Candra Kirana, putri raja Daha. Perkawinan berlangsung setelah berhasil mengatasi berbagai kesulitan.

Raja Daha mempunyai 2 orang putri. Dari permaisurinya lahir seorang putri bernama Galuh Candra Kirana, cantik dan lemah lembut tutur katanya, membuat orang tertarik kepadanya. Seorang putri lagi bernama Galuh Ajeng, keturunan yang diperoleh atas perkawinandengan selirnya bernama Paduka Liku. Tabiat Galuh Ajeng tidak baik dan selalu iri hati terhadap kakak tirinya Galuh Candra Kirana. Dayang – dayang dan orang – orang istana tidak senang kepadanya.
Baginda raja mempunyai beberapa orang saudara. Seorang menjadi raja di Kahuripan dan seorang menjadi raja di Gagelang. Seorang lagi wanita, menjadi pertapa di Gunung Wilis dengan gelar Gandasari.
Raja Kahuripan mempunyai seorang putra yang tampan dan baik perangainya, bernama Raden Inu Kertapati. Raja Kahuripan ingin supaya putranya menikah dengan putri sebagaimana layaknya menantu raja. Pilihan jatuh kepada putri saudaranya yang cantik, yaitu Galuh Candra Kirana. Dikirimlah raja utusan ke Daha untuk meminang, dan dengan senang hati raja dan rakyat Daha menerima pinangan itu. Paduka Liku saja lah yang tidak senang. Timbul maksud jahatnya menyingkirkan permaisuri serta Galuh Candra Kirana, agar ia dapat menggantikan kedudukan sebagai permaisuri dan Galuh Ajeng dapat dijodohkan dengan Raden Inu Kertapati.
Pada suatu hari dibuat tapai beracun dan disuruhnya seorang dayang memberikan tapai itu kepada permaisuri. Permaisuri senang hati menerimanya, karena baru kali itu Paduka Liku megirimkan makanan untuk dia. Selain itu, Paduka Liku menyuruh adiknya minta azimat (guna – guna) kepada seorang pertapa sakti, agar raja sayang kepadanya.
Ketika sedang duduk santai pada sore hari yang sejuk, permaisuri teringat kepada tapai pemberian Paduka Liku. Disuruhnya seorang dayang mengambil apai itu. Baru saja tapai itu dimakan, tiba – tiba badan permaisuri kejang, mata terbelalak dan mulutnya berbusa. Dayang – dayang menjadi panik, menangis dan Candra Kirana menjerit ketika ibunya dalam keadaan demikian. Demikian pula Mahadewi, selir baginda yang satu lagi sangat merasa sedih atas kematian permaisuri. Tergopoh – gopoh baginda datang dan sangat marah kepada Paduka Liku atas bencana yang ditimbulkannya. Namun setelah berhadapan dengan Paduka Liku, baginda berubah sikap menjadi tenang dan tetap ramah kepadanya.
Kabar tentang wafatnya permaisuri Daha sampai ke Kahuripan. Baginda raja Kahuripan merasa kasihan kepada Candra Kirana atas nasibnya itu. Untuk menghiburnya, beginda ingin mengirimkan bingkisan kepada calon menantunya. Raden Inu Kertapati disuruh membuat 2 buah boneka. Satu dari emas dan satu lagi dari perak. Boneka emas dibungkus dengan kain biasa, dan boneka perak dibungkus dengan sutera yang indah. Setelah bingkisan tiba di Daha, Baginda menyuruh Galuh Ajeng memilih lebih dahulu. Kerena tamaknya, diambillah bungkusan sutera dan yang berbungkus jelek diberikan kepada Candra Kirana.
Betapa gembiranya Candra Kirana setelah membuka bungkusan ternyatayang didapatkannya adalah boneka emas yang berkilau – kilauan. Ditimang – timangnya boneka itu dan selalu dibawanya ke mana ia pergi. Akhirnya Galuh Ajeng mengetahui bahwa boneka kakaknya jauh lebih bagus dan ia ingin memilikinya. Atas bujukan Paduka Liku, baginda menyuruh Candra Kirana agar menukarkan boneka itu dengan boneka Galuh Ajeng. Karena Candra Kirana tidak mahu menyerahkan bonekanya, baginda marah. Candra Kirana diusir dan terhuyung – huyung dituntun Mahadewi ke peraduannya, bersama para dayang dan pengasuh.
Keesokan harinya, menjelang subuh Candra Kirana dan pengiring – pengiringnya meninggalkan istana pergi tanpa tujuan. Di perbatasan antara Daha dan Kahuripan, menetaplah mereka, membangun kerajaan kecil dan dengan perseujuan dayang –dayang dialah yang menjadi rajanya. Untuk itu mereka harus menyamar sebagai pria dan ia sendiri mengganti nama dengan Panji Semirang. Untuk memperkuat kerajaan, mereka melakukan perampokan dan memaksa semua orang yang ditahan menetap di tempat itu. Dengan demikian, rakyat makin bertambah dan kerajaan makin kuat.
Berita tentang kerajaan yang diperintah oleh Panji Semirang, akhirnya sampai juga ke Kahuripan. Pada waktu utusan raja Kahuripan membawa barang dan uang mas kawin unuk meminang Galuh Candra Kirana, mereka dicega dan dirampok tentara Panji Semirang. Barang rampasan dan uang hanya akan dikembalikan apabila Raden Inu Kertapati datang menghadap Panji Semirang.
Betapa heran dan takjub Raden Inu Kertapati memandang Panji Semirang seorang raja yang menarik, simpatik, cantik dengan suaranya lembut merdu. Diadakanlah jamuan di istana Panji Semirang untuk menyambut kedatangan Raden Inu Kertapati. Keesokan harinya, setelah semua barang dan uang dikembalikan, berangkatlah Raden Inu Kertapati beserta rombongan meneruskan pejalanan ke Daha menyerahkan uang jujuran (mas kawin) kepada raja Daha.
Betapa pedih hati Panji Semirag memikirkan kekasihnya akan melangsungkan pernikahan dengan Galuh Ajeng di Daha. Karena itu ia memutuskan hendak pergi menjumpai bibinya, Biku Gandasari di Gunung Wilis dengan brpakaian wanita, untuk minta nasihat. Biku Gandasari sangat terharu mendengar cerita dan derita kemenakannya itu. Ia menganjurkan supaya Candra Kirana pergi ke Gagelang ke tempat pamannya. Karena itu kembali Candra Kirana dan rombongan berpakaian laki – laki dan menyamar sebagai pemain gambuh (pengamen) dengan nama Gambuh Warga Asmara. Mereka berkeliling dari kota ke kota sambil ngamen, sampailah ke Gagelang. Semua orang menyenangi permainan Gambuh Warga Asmara.
Sejak hari pertama pernikahan Raden Inu Kertapati dengan Galuh Ajeng, ia menjadi pendiam, sedih hati, karena diketahuinya bahwa istrinya itu bukanlah Galuh Candra Kirana. Ia merasa teertipu oleh Paduka Liku. Betapa ingin hatinya berjumpa dengan Candra Kirana kekasih yag dicintainya. Untuk menghibur hatinya ia memutuskan berangkat ke kerajan pamannya di Gagelang. Para pengiringnya mengatakan bahwa di Gagelang ada rombongan pemain gambuh baik penampilannya. Usul itu dipenuhi karena memang Raden Inu merasa ingin hiburan.
Betapa menarik dan mengharukan permainan gambuh itu dan Inu Kertapati curigamelihat gerak – gerik para pemain gambuh yang luwes bagai wanita. Bahkan ia merasa telah pernah melihat wajah – wajah mereka. Karena hari telah larut malam, maka rombongan itu disuruh menginap di dalam keraton di puri pesantren. Di tempat peristirahatannya Candra Kirana mengenakan pakaian wanita dan karena rindu kepada kekasihnya ditimang – timangnyalah boneka emasnya sambil menyanyikan lagu yang merawankan hati.
Raden Inu Kertapati ingin sekali mengetahui anggota Gambuh Warga Asmara yang sebenarnya, dengan mengintip di tempat peristirahatan meraka. Alangkah terkejutnya ia setelah melihat seorang putri menimang – nimang boneka emas yang pernah diberikannya kepada Candra Kirana. Tanpa ragu ia memastikan bahwa sebenarnya wanita itulah Candra Kirana yang sedang dicarinya. Dengan hati yang tak sabar lagi pintu kamar dibukanya dan bertemulah keduanya melepaskan rasa rindu, kasih dan mesra yang telah lama terpendam. Candra Kirana dibawanya ke istana Kahuripan dan menyampaikannya kepada baginda apa sebenarnya yang telah terjadi. Candra Kirana minta maaf atas kekeliruan yang telah diperbuatnya. Dipersiapkanlah segala sesuatu untuk upacara pernikahan resmi antara Raden Inu Kertapati dengan Galuh Candra Kirana.
Paduka Liku menjadi kecut hatinya tatkala mendengar berita itu. Raja Daha pun tak mahu memperdulikannya lagi. Ia menyuruh adiknya untuk minta guna – guna kepada pertapa yang pernah diminta pertolongannya. Tetapi sayang di tengah perjalanan adiknya itu disambar petir dan meninggal dunia. Paduka Liku putus asa lalu bunuh diri.


3.4 Ilmu Budaya Dasar yang dihubungkan dengan puisi
Puisi dipakai sebagai media sekaligus pembelajaran mahasiswa sesuai dengan tema atau pokok bahasan yang terdapat di dalam Ilmu Budaya Dasar.  Puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam, dan Tuhan melalui media bahas yang artistik / estetik, yang secara padu dan utuh dipadatkan kata – katanya.
Salah satu contoh puisi karya Khalil Gibran :
Cinta Yang Agung
Adalah ketika kamu menitikkan air mata
dan masih peduli terhadapnya..
Adalah ketika dia tidak memperdulikanmu dan kamu masih
masih menunggunya dengan setia..
Adalah ketika dia mulai mencintai orang lain
dan kamu masih bisa tersenyum sembari berkata ‘Aku
turut berbahagia untukmu’

Apabila cinta tidak berhasil...bebaskan dirimu...
Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya
dan terbang ke alam bebas lagi
Ingatlah... bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan
kehilangannya..
tapi.. ketika cinta itu mati..kamu tidak perlu mati
bersamanya...

Orang terkuat bukan mereka yang selalu menang..
melainkan mereka yang tetap tegar ketika
mereka jatuh

Kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan:
1.        Figura bahasa (figurative language) seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori, dsb. Sehingga puisi menjadi segar, hidup, menarik dan memberi kejelasan atau arti dari puisi tersebut.
2.        Kata – kata yang ambiquitas yaitu kata – kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
3.        Kata – kata yang berjiwa yaitu kata – kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehiongga terasa hidup dan memukau.
4.        Kata – kata yang konotatif yaitu kata – kata yang sudah diberi tambahan nilai – nilai rasa dan asosiasi – asosiasi tertentu.
5.        Pengulangan, yang berfungsi untuk mengitensifkan hal – hal yang dilukiskan sehingga lebih menggugah hati.
Puisi berisi potret kehidupan manusia. Puisi menyuguhkan kepada kita suasana – suasana dan peristiwa – peristiwa kehidupan manusia dan juga dalam kaitn kehidupannya dengan alam semesta.
Puisi merupakan sesuatu yang hidup dalam alam metafisis, suatu impian yang berkepribadian sehingga sulih dihayati. Walaupun sulit, setidaknya bila puisi dibaca oleh pembaca akan mudah membantu dalam mengartikan makna dari puisi yang telah dibaca.





DAFTAR PUSTAKA

Sumber: Seri Diktat Kuliah MKDU: Ilmu Budaya Dasar karya Widyo Nugroho dan Achmad Muchji, Universitas Gunadarma