Nama : Nuri Eka Wahyumiati
Kelas : 1EA17
NPM : 15212498
BAB 11
Manusia dan Harapan
Pengertian
Harapan
Setiap
manusia pasti memiliki harapan. Karena harapan bisa dikatakan sebagai tujuan
hidup kita. Kita pasti ingin sekali meraih harapan itu. Jika seseorang tidak
memiliki harapan berarti tidak memiliki tujuan hidup. Sebuah harapan tergantung
pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing – masing
individu untuk mencapainya. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung
pada yang usaha orang tersebut yang mempunyai harapan dan disertai dengan doa
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Persamaan
antara Harapan dan Cita – cita:
·
Keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud
·
Pada umumnya dengan cita – cita maupun harapan orang
menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat.
Contoh – contoh Harapan:
·
Riko seorang pelajar SMK, ia rajin belajar dengan sungguh –
sungguh dengan harapan ketika Ujian masuk di Universitas Gunadarma bisa
diterima dengan nilai yang baik.
·
Rika ingin membeli sepatu yang harganya Rp.180.000, ia
sangat berharap bisa membeli sepatu tersebut dengan uangnya sendiri, maka ia
berusaha menyisihkan uang sakunya untuk ditabung agar bisa membeli barang
tersebut.
Apa
Sebab Manusia Mempunyai Harapan
Penyebab
manusia mempunyai harapan:
·
Dorongan Kodrat
Sifat
pembawaan alamiah yang ada dalm diri setiap manusia sejk diciptakan Tuhan,
misalnya menangis, bergembira, berpikir, berjalan, berkata, dan mempunyai
keturunan, dsb.
·
Dorongan kebutuhan hidup
Kebutuhan
jasmani: makan, minum, pakaian, rumah, dll. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut,
manusia harus bekerja sama dengan orang lainnya.
Menurut
Abraham Maslow yag sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau
kebutuhan manusia adalah:
·
Kelangsungan hidup (survival)
·
Keamanan (safety)
·
Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and
love)
·
Diakui lingkungan (status)
·
Perwujudan cita – cita (self actualization)
Pengertian
Doa
Doa
adalah memohon kepada Tuhan, agar selalu diberi perlindungan, pertolongan
dimana pun berada.
Dalam
agama islam ada 2 macam doa:
·
Doa ibadah: pujian kepada Allah Ta’ala dan berdzikir
kepada-Nya
·
Doa masalah: meminta
kebutuhan kepada Allah Ta’ala. Karena permohonan kebutuhan seorang hamba, tidak
luput dari masalah yang menimpa seorang hamba.
Contoh doa:
“tunjukilah kami jalan yang lurus,
yaitu jalan – jalan orang yang Engkau beri nikmat” (Q.S. Al-Fatihah: 6-7)
Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata percaya,
berarti mengakui atau meyakini akan suatu kebenaran. Kepercayaan adalah sesuatu
yang erhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran.
Menurut Dr. Yuyun Suriasumantri dalam
bukunya “filsafat ilmu, sebuah pengantar pupoler ada tiga teori kebenaran:
·
Teiri kohensi atau konsistensi
Pernyataan
dianggap benar jika pernyataan itu bersifat konsisten sesuai dengan pernyataan
– pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
·
Teori korespondensi
Bahwa
suatu prnyataan benar apabila materi pengetahuan yang ada pada pernyataan itu
berhubungan dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
·
Teori pragmatis
Kebenaran suatu
pernyataan diukur dengan kriteria apkah pernyataan tersebut bersifat fungsional
dalam kehidupan praktis.
Kepercayaan
dan usaha untuk meningkatkannya
Kepercayaan
dibedakan atas 4 bagian:
·
Kepercayaan pada diri sendiri
Pada
hakekatnya percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Percaya pada diri sendiri
menganggap dirinya tidak salah, dirinya menang, dirinya mampu mengerjakan yang
diserahkan atau dipercayakan kepadanya.
·
Kepercayaan kepada orang lain
Dapat
berupa percaya kepada saudara, orang tua, guru , dll. Kepercayaan kepaa orang
lain itu sudah pasti percayaterhadap kata hatinya.
·
Kepercayaan kepada pemerintah
·
Kepercayaan kepada Tuhan
Usaha
manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya antara lain:
·
Meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah
·
Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat
·
Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan
jalan suka menolong, dermawan, dll
·
Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan
·
Menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah, dsb.
Referensi:
Sumber: Seri Diktat
Kuliah MKDU: Ilmu Budaya Dasar karya Widyo Nugroho dan Achmad Muchji,
Universitas Gunadarma
http://aboeaswad.wordpress.com/2011/12/29/macam-macam-doa-dan-waktu-waktu-mustajab-dalam-berdoa/24Januari2013
BAB
12
Manusia, Hidup, dan Kematian
Pengertian
hidup
Hidup menurut bahasa arab adalah
kebalikan dari mati (naqiidlul maut). Tanda – tanda kehidupan terlihat dengan
adanya kesadaran, kehendak, pengindraan, gerak, pernapasan, pertumbuhan, dan
kebutuhan pangan. Hidup adalah pertalian roh dan badan serta hubungan interaksi
antara keduanya. Hidup merupakan suatu sifat, dan dengan sifat itu sesuatu
menjadi berpengetahuan dan memiliki kekuatan. Jadi, hidup adalah sebuah
kenikmatan sebab dengan adanya hidup maka tidak seorang pun dapat menikmati
arti kehidupan dunia serta merasakan pembalasan baik buruk di akhiratnya nanti.
Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa
yang dibumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah
diantara mereka yang terbaik perbuatannya. (Q.S. Al-Kahfi: 77)
Orang – orang yang memiliki pengertian
hidup berdasarkan prinsip alam, kehidupannya cenderung bahagia. Mereka mengerti
bahwa semakin mereka hidup selaras dengan sistem kehidupan yang universal,
semakin sukses dan bahagialah mereka.
Menurut Al-qur’an masa hidup manusia
terbagi menjadi dua. Hidup mertama adalaha di dunia kini dan hidup kedua
berlaku di akhirat. Berbagai macam ajaran tentang hakikat hidup dan tujuan
hidup telah berkembang. Hanya al-qur’an yang dapat menjelaskan arti dan tujuan
hidup manusia secukupnya sehingga dapat dipahami oleh setiap individu yang
membutuhkannya. Al-qur’an menjelaskan bahwa kehidupan kini bukanlah akan
berlalu tanpa akibat tetapi berlangsung dengan catatatan semua gerak lahir dan
batin yang menentukan nilai setiap individu untuk kehidupan abadi nantinya di
alam akhirat, dimana kehidupan terpisah antara yang beriman dan yang kafir
untuk selamanya.
Demikian jelas, bahwa Al-qur’an bukan
saja menjelaskan kenapa adanya hidup kini, tetapi juga memberikan arti hidup
serta tujuannya yang harus dicapai oleh setiap umat manusia.
Pengertian mati
dalam bahasa arab adalah kebalikan dari
hidup (naqiidlul hayah). Berdasarkan kitab Lisanul Arab dikatakan: “mati adalah
kebalikan dari hidup”. Jadi selama arti mati adalah kebalikan dari arti hidup,
maka tanda tanda kematian pun kebalikan tanda – tanda kehidupan, dll.
Salah satu ayat al-qir’an yang
menunjukkan bahwa manusia akan mati ketika ruhnya (nyawanya) ditahan dan ketika
jiwanya diegang oleh Allah SWT Sang Pencipta. Allah berfirman: “Allah memegang
jiwa (orang ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu
tidurnya. Maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya
dan dia lepaskan jiwa yang lain sampai waku yang ditentukan.” (Q.S. Az-Zumar:
42)
Dalam menyikapi kematian, tiap orang
bermacam – macam sesuai dengan keyakinan dan kesadaran yang dimilikinya:
·
Orang yang menyiapkan dirinya dengan amal perbuatan yang
baik karena menyadari bahwa kematian akan datang dan mempunyai makna rohaniah.
·
Orang merasa takut atau keberatan untuk mati karena terpukau
oleh dunia materi.
·
Orang yang ingin melarikan diri dari kematian karena
menganggap bahwa kematian itu merupakan bencana yang merugikan, mungkin karena
banyak dosa, hidup tanpa norma, atau beratnya menghadapi keharusan menyiapkan
diri untuk mati
Ketakutan remaja akan kematian dirinya,
karena:
·
Berpisah dengan orang – orang yang disayangi dan merasa
khawatir meninggalkan mereka.
·
Rasa dosa, takut bertemu dengan Tuhan, seolah – olah takut
akan hukuman di akhirat.
·
Ambisi dan cita – citanya yang belum dan tidak akan
tercapai.
Kematian adalah musibah yang besar dan
penderitaan yang hebat. Tetapi justru lebih hebat lagi jika sikap melalaikan
diri untuk mengingat kematian, tidak mau merenungkan soal ini dan tidak mau
beramal guna menghadapi kematian itu. Kematian sungguh menjadi suatu pelajaran
bagi orang yangmau menyadarinya.
Referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar